Disable Preloader

Detail Berita

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Tanjungpura (Untan) adakan Seminar Beasiswa di Gedung Konferensi (Teater 3) Untan, Rabu (13/11/2019).

Menghadirkan 3 narasumber yang luar biasa kiprah dan pengalamannya, seminar ini mendapat dukungan dari Dekan FMIPA Untan dan Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Untan. Tiga narasumber yang mengisi seminar ini diantaranya adalah Muhammad Al Iqbal (Penerima Beasiswa Aktivis Nusantara), Siti Hartini (Penerima Beasiswa Bank Indonesia), dan Rahmat Putra Yudha, S.Pd, M.Ed TESOL (Penerima Beasiswa Eramus dan LPDP Luar Negeri, di Polandia, Italia dan Australia). Pemaparan materi dibagi menjadi dua sesi, pertama pemaparan materi pengantar dari masing-masing narasumber dan kedua sesi talkshow tanya jawab langsung antara narasumber dengan peserta.

Materi pertama disampaikan oleh saudara Iqbal, ia menceritakan pengalamannya meraih beasiswa. Dua kali ia gagal, namun tidak berhenti berjuang. Ia pernah gagal mendapatkan Beasiswa Bank Indonesia dan Djarum. Penerima Beasiswa Bhakti Nusa ini baru sekali membayar uang kuliahnya sejak semester 1, berkat beberapa beasiswa yang diperolehnya.

Materi selanjutnya dipaparkan oleh Saudari Siti. Berkebalikan dengan Iqbal, Siti menceritakan Beasiswa Bank Indonesia dan Generasi Baru Indonesia (Genbi), komunitas untuk penerima Beasiswa Bank Indonesia untuk mengabdi dan berkontribusi. Menurutnya Genbi ada di 79 PTN Indonesia. Untuk PTN Reguler total dana yang didapatkan sebesar dua belas juta setiap tahunnya, sedangkan PTN Unggulan lebih banyak lagi, yaitu 18 juta rupiah. Setiap angkatan hanya diterima 50 peserta saja setiap tahunnya.

Terakhir, pemaparan materi LPDP dan Erasmus oleh Rahmat Putra Yudha, S.Pd, M.Ed TESOL, dosen Poltekes Kemenkes Pontianak dan Alumni LPDP. Menurutnya, hal terpenting yang harus dipersiapkan ketika ingin mendaftar Beasiswa LPDP adalah esai tentang siapa kita, program dan rencana apa yang akan dikerjakan kedepannya. Program yang di susun.harus sistematis dan masuk akal untuk direalisasikan. Terkait kontribusi, ia menambahkan bahwa kita juga harus menuliskan kontribusi yang pernah kita lakukan, dulu ngapain aja, sekarang apa, dan kontribusi apa yang akan dilakukan kedepannya berhubungan dengan rencana program yang disusun.

“Siapkan diri dari sekarang, kemampuan bahasa Inggris harus bagus, kita juga sudah harus pernah berkontribusi di daerah atau masyrakat sekitar. Karena dengan itu, akan lebih dimudahkan untuk lulus” jelasnya.

Ia juga menceritakan tentang alumni LPDP hingga saat ini, per-Januari 2019 total alumni LPDP adalah sebanyak 8000 orang. Untuk di Kalimantan Barat sendiri cukup miris dan selalu sedikit yang berhasil mendapatkan beasiswa tersebut. Dari total penerima 200 orang, baru 40 orang yang menjadi alumni 40, sejak LPDP pertama dibuka. Permasalahan-permasalahan yang selalu menghantui dan menggagalkan peserta LPDP dari Kalbar ini berhasil memunculkan inisiatif ia dan teman-teman alumni LPDP untuk menjegal masalah dengan solusi-solusi dini dari program yang mereka susun, seperti pembekalan bahasa dan pelatihan simulasi tes.

Ketua Mata Garuda LPDP Kalbar ini telah menemui Gubernur Kalbar untuk berkerja sama dengan pemerintah daerah terkait program-program pelatihan yang telah disusun oleh Mata Garuda Kalbar. Satu diantara program yang akan segera direalisasikan adalah pelatihan bahasa (TOEFL dan sejenisnya) untuk pendaftar LPDP Provinsi Kalimantan Barat. Disesi tanya jawab, ia berpesan kepada peserta yang ingin melanjutkan studinya dengan LPDP untuk menyiapkan diri dari sekarang.

“Yang paling penting itu siapkan esai diri kita dan TOEFL” ujarnya.

Share :

Kategori Berita: Kegiatan Kemahasiswaan