Disable Preloader

Detail Berita

Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura mengadakan sosialisasi kurikulum melalui google meet pada Rabu, (29/07). Sosialisasi ini merupakan agenda akhir dari rangkaian kegiatan evaluasi dan peninjauan kurikulum guna menyusun Kurikulum 2020.

“Seyogyanya, kurikulum sebaiknya direvisi dan dilakukan upgrading atau perubahan besar setiap lima tahun sekali untuk kebutuhan mahasiswa, alumni, stakeholder, dan sebagainya. Kebetulan hal ini bersamaan dengan masukan dari Mas Menteri terkait kemerdekaan belajar,” ucap Dr. Nilamsari Kusumastuti dalam sosialisasi tersebut.

Mariatul Kiftiah, M. Sc., selaku ketua program studi Matematika di lingkungan FMIPA UNTAN menjelaskan bahwa kegiatan evaluasi dan peninjauan kurikulum telah dimulai sejak bulan Februari lalu. Kegiatan ini diawali dengan evaluasi internal dengan menerima masukan-masukan dari dosen terhadap mata kuliah yang diampu. Dilanjutkan dengan evaluasi melalui penyebaran kuesioner ke mahasiswa, alumni dan stakeholder.

Kemudian, dilakukan pula studi banding dalam rangka diskusi kurikulum bersama dosen program studi matematika di ITB dan UNSYIAH. Kegiatan ini dilakukan secara daring mengingat keadaan tidak memungkinkan untuk dilakukan tatap muka secara langsung.

“Setelah melakukan studi banding, dilakukan penyusunan dokumen kurikulum yang memakan waktu sekitar hampir dua bulan,” ungkap Mariatul.

Selanjutnya, draft hasil penyusunan ditinjau kembali secara langsung oleh pakar kurikulum yang juga merupakan wakil Presiden IndoMS, yaitu Prof. Dr. Marwan Ramli. Berdasarkan hasil tinjauan tersebut, rancangan dokumen kurikulum disempurnakan kembali dan baru disosialisasikan kepada mahasiswa, dosen, dan lainnya.

Terdapat perbedaan besar antara kurikulum 2020 dengan kurikulum 2015. Tidak hanya dari segi distribusi dan struktur, kurikulum 2020 juga mengadopsi sistem Kampus Merdeka di mana mahasiswa difasilitasi haknya untuk belajar di luar program studi yang diambil. Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar lintas prodi.

Program Kampus Merdeka ini dilaksanakan secara bertahap. Saat ini mahasiswa bisa memilih untuk belajar di kampus yang berada dalam lingkup UNTAN. Ke depannya, mahasiswa bisa belajar di universitas lain, baik secara daring maupun melalui program student exchange.

“Evaluasi selalu dilakukan di setiap akhir semester dan tujuan dari pembaruan adalah menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, sehingga lulusan tidak akan kalah saing dengan lulusan universitas lainnya,” pungkasnya.

Share :

Kategori Berita: Agenda