Disable Preloader

Detail Berita

Tim Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura (FMIPA Untan) kembali ukir prestasi, berhasil menjadi Tim Terbaik ke-3 di seleksi tingkat universitas KDMI 2021. 

Dikutip dari Buku Petunjuk Pelaksanaan Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) 2020, berikut ini adalah tujuan diadakannya kompetisi debat yang digagas oleh  Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud sejak 2019 itu:

1.Meningkatkan daya saing mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi melalui media debat ilmiah.

2. Meningkatkan kemampuan Bahasa Indonesia, dan menciptakan kompetisi yang sehat antar mahasiswa.

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berkolaborasi, logis dan analitis, sehingga mahasiswa mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

4. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat secara logis dan sistematis.

5. Memperkuat karakter mahasiswa melalui pemahaman akan permasalahan nasional dan internasional beserta alternatif pemecahannya melalui kompetisi debat.

Dalam buku pedoman itu, disebutkan juga bahwa kemampuan bahasa yang baik akan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat.

"Kemampuan bahasa yang baik akan meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa dalam berinteraksi dengan masyarakat internasional, sedangkan kemahiran dalam berargumentasi akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk membuat keputusan berdasarkan analisis yang logis dan faktual," sampai plt. Pusat Prestasi Nasional, Asep Sukmayadi, S.IP., M.Si.

Seleksi KDMI tingkat universitas di Untan diselenggarakan pada 16 Maret 2021. Seleksi ini diikuti oleh tim debat dari masing-masing fakultas di Universitas Tanjungpura. Juara 1 berhasil disabet oleh tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Untan. Kemudian, Tim FMIPA Untan berhasil mendapatkan juara ke-3. Berikut ini adalah Tim KDMI FMIPA Untan yang berhasil membanggakan nama Fakultas MIPA:

1. Hendri (Prodi Biologi 2018)
2. G.A Yoga Tri Utama (Prodi Matematika 2017)
3. Rita Mu'in (Prodi Kimia 2017)

Tim KDMI FMIPA Untan sendiri dilatih langsung oleh alumni Fakultas MIPA Untan yang sebelumnya juga aktif dan berprestasi di bidang debat saat masih menjadi mahasiswa. Mereka adalah Wahyu Febry Ramady, S.Si dan Hendri Purwanto, S.Si. Mereka berdua juga menjadi pelatih Tim Debat Fakultas Kedokteran Untan

Saat diwawancarai, Hendri Purwanto yang kini mengabdi di Fakultas MIPA Untan sebagai tenaga kependidikan di bagian akademik itu menilai perlu ada peningkatan kualitas argumen dan dinamika debat di tim FMIPA Untan bila ingin melaju ke tingkat nasional.

"Tingkatkan kualitas argumen dan dinamika debatnya agar tim fakultas mipa bisa menjadi pemenang dan mewakili Untan di tingkat Nasional," sampainya lewat Whatsapp Chat (16/3/2021)

Kemudian, ia juga berpesan kepada mahasiswa/i FMIPA Untan yang kedepannya akan menjadi perwakilan fakultas di seleksi KDMI tingkat universitas.

"Banyak membaca dan sering latihan bedah mosi dengan pelatihnya," tambah Ketua BEM FMIPA Untan Periode 2013-2014 itu.

Satu diantara Tim Debat FMIPA Untan, Rita Muin berkesan bahwa capaian mereka ditingkat universitas di luar ekspetasi timnya,

"Pertama, saya merasa pihak fakultas sangat mengapresiasi kegiatan KDMI ini sehingga penyelenggaraannya sangat meriah. Kedua, kesan saya terhadap capaian ini sangat luar biasa, karena ini diluar ekspetasi kami. Karena waktu terpilih ke penyelenggaraan di tingkat Untan itu sangat mepet, h-2 sebelum penyelenggaraan kami dilatih oleh Pak Hendri dan bg Wahyu yang berperan sebagai juri ditingkat fakultas," ucapnya.

Rita menyebutkan, tim FMIPA Untan diuntungkan dengan mosi yang diberikan, karena mosinya impromtu atau dadakan. Sehingga semua tim tidak mengetahui apa tema dan pokok bahasan yang akan diberikan.

"Berada di kompetisi KDMI itu seperti berada di lingkungan sosial, sedangkan ilmu yang kita punya adalah tentang sains. Harapan saya terhadap teman-teman yang akan menjadi perwakilan FMIPA nantinya. Pertama berlatihlah lebih keras, semakin banyak kamu latihan berbicara semakin baik cara penyampaianmu. Kedua perbanyak pengetahuan dengan membaca isu terkini, berpikirlah liar seperti apa yang akan terjadi terhadap bumi 100 tahun ke depan," tambah Rita.

Setelah itu, ia menyarankan untuk mencoba ikut kompetisi debat di luar Kalbar.

"Jika skenario terburuknya adalah kita hanya bisa diposisi sekarang karena keterbatasan pengetahuan, namun solusi yang dapat saya sarankan adalah cari berkompetisilah diluar sana, karena atmosfernya akan jauh lebih menyenangkan, pemikiran mereka juga akan lebih beragam dan nama fakultas juga akan lebih harum," tutupnya.

 

Share :

Kategori Berita: Prestasi