Program Studi Magister Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura (FMIPA Untan) gelar Chemwebinar yang bertemakan “COVID-19: Sebuah Tantangan dalam Membangun Peradaban” pada Sabtu, 16 Mei 2020. Seminar daring tersebut dilaksanakan menggunakan Google Meet pada pukul 09.00-12.00 WIB (16/05/2020).
Seminar ini diawali dengan penyampaian pengantar singkat terkait asal muasal COVID-19 hingga ulasan mengapa digelarnya seminar. Pengantar tersebut disampaikan oleh Dr. Gusrizal, S.Si, M.Si, Ketua Panitia Webinar.
Menurutnya, webinar tersebut merupakan bentuk tanggung jawab Magister Kimia FMIPA Untan dalam menyebarkan informasi yang tepat dan relevan terkait COVID1-9 kepada masyarakat, karena partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
“Sebagai institusi pendidikan, Program Studi Kimia berinisiatif untuk melakukan webinar ini sebagai suatu bentuk tanggung jawab dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat” ucapnya.
Webinar yang menghadirkan Wali Kota Pontianak, Ir. Edi Kamtono, M.M., M.T sebagai narasumber tersebut, diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Narasumber lainnya berasal dari kalangan Akademisi di Universitas Tanjungpura. Mereka adalah Guru Besar Kimia Untan, Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA; Dekan Fakultas Kedokteran Untan, dr. Muhammad Asrorudin, Sp.M; dan Dosen Biokimia FMIPA Untan, Risa Nofiani, S.Si., M.Si., Ph.D; serta Dr. Anis Shofiyani, S.Si, M.Si sebagai moderator.
Webinar ini juga dihadiri oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si.
Materi pertama webinar disampaikan Wali Kota Pontianak. Beliau menjelaskan sebaran data penyebaran COVID-19 di Pontianak, hingga langkah-langkah penanganan dan pengendalian yang dilakukan untuk memutus rantai COVID-19.
Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Pontianak diantaranya adalah meliburkan sekolah tingkat TK hingga SMA, menerapkan social distancing, Work From Home untuk pegawai administratif pemerintah Kota Pontianak, hingga melakukan Rapid Test untuk tracking dini COVID-19.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Profesor Thamrin. Rektor Untan Periode 2011-2019 tersebut menerangkan tentang potensi Sumber Daya Alam yang dapat dimanfaatkan untuk menjadi obat melawan COVID-19.
Sebelum memaparkan materinya, Guru Besar Kimia Agroindustri tersebut menyebutkan 2 sisi dampak kehadiran COVID-19, yaitu sisi positif dan negatif. Dari sisi negatifnya, Virus Corona membuat manusia meninggal, ekonomi dan sosial terdampak. Sedangkan sisi positifnya, Corona mendatangkan ide, menjadi inspirator dan motivator yang kedepannya meninggalkan jejak tauladan. Selain itu, virus tersebut juga mengajarkan manusia untuk survival.
Profesor Thamrin telah melakukan kajian teoritis dan kajian simulasi dengan komputasi untuk memodifikasikan senyawa dari daun kratom. Senyawa dari molekul alam tersebut masih dirahasiakannya, karena belum sampai pada tahap publikasi. Beliau juga menyarankan untuk meminum Virgin Coconut Oil (VCO) dari minyak kelapa, VCO tersebut berkhasiat untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Materi berikutnya disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Untan, materi yang disampaikan berkaitan dengan deteksi dan penanganan COVID-19 di Kalimantan Barat. Dalam mterinya, dokter Asro menjelaskan secara singkat sejarah dan penyebaran COVID-19, menjelaskan bagaimana deteksi dan penanganan COVID-19 di Laboratorium Rumah Sakit Untan. Sementara itu, ia juga menjelaskan masalah dan tantangan penanganan yang dihadapi; mulai dari koordinasi Gugus Tugas, keterbatasan sumber daya maanusiat dan alat, hingga aspek penanggulangan, aspek psikologis, sosial budaya dan spritual.
Sebagai satu diantara anggota Gugus Tugas COVID-19, ia menilai penanganan yang dilakukan masih cenderung lambat.
Materi terakhir disampaikan oleh Risa Nofiani, S.Si., M.Si., Ph.D, Dosen Biokimia FMIPA Untan. Materinya menjelaskan tentang peranan imunitas dalam menghadapi COVID-19. Dari materinya, ia menyarankan untuk memakan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan rajin berolahraga. Makanan yang bergizi tersebut haruslah makanan yang mengandung Vitamin, Mineral, dan Asam Omega.
Diakhir webinar, Rektor Untan menyampaikan ucapan terimakasih kepada narasumber, panitia, dan peserta yang menghadiri webinar. Beliau juga mengapresiasi terlaksananya webinar ini. Disamping itu beliau juga berharap kolaborasi dengan Pemerintah Kota Pontianak dapat terus berlanjut.
“Webinar ini sangat bermanfaat untuk kita. Mari kita bersama-sama mengembangkan berbagai peemikiran untuk mendukung kebijakan pemerintah, dalam hal ini dengan Pemkot Pontianak. Kita harapkan hasil-hasil riset universitas dapat menjadi suporting system bagi kebijakan yang akan diambil” tutupnya.
Webinar ditutup oleh ketua panitia.