Disable Preloader

Detail Berita

Program Studi Statistika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tanjungpura (FMIPA Untan) gelar Webinar “Dampak COVID-19 terhadap Dunia Perbankan di Wilayah Kalimantan Barat”, Kamis, (11/06/2020).

Webinar daring tersebut dilaksanakan di Aplikasi Zoom dan streaming langsung via Youtube, dihadiri kurang lebih 600 peserta dari berbagai kalangan di Indonesia; mulai dari mahasiswa S1-S3 di lingkungan Untan dan diluarnya, Dosen, Civitas Akademika FMIPA Untan, praktisi perbankan, hingga perwakilan Badan Statistika dari setiap Kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat.

Turut hadir sebagai narasumber; Prof. Dr. rer. Nat. Dedi Rosadi. M.Sc, Guru Besar Statiska FMIPA Universitas Gajahmada; Didiet Aditya Budi Prabowo, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Barat; dan Dr. Ramadhania, S.E., M.SI, Kaprodi S3 Ilmu Manajemen Untan.

Acara webinar dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Untan, Dr. Ir. Radian, M.S.

Dimoderatori oleh Ir. Dadan Kusnandar, M.Sc., P.hD; materi webinar dibagi menjadi 3 sesi. Pada sesi pertama, disampaikan oleh Profesor Dedi Rosadi dengan judul “Pemodelan Data COVID-19: Nasional dan Kalbar”. Materi kedua oleh Pak Didiet dengan topik Kondisi Perekonomian Terkini di Kalbar, dan materi ketiga oleh Doktor Ramadhania dengan topik COVID-19:  Tantangan dan Peluang Dunia Usaha.

Masing-masing materi disampaikan dengan slide dan oral presentasi dari narasumber. 

Satu diantara narasumber, Pak Didiet yang mewakili Bank Indonesia Wilayah Kalbar menyebutkan bahwa hingga sejauh ini, kondisi perbankan di Kalbar masih aman, namun sektor ekonomi dan pertanian cenderung tumbuh melambat akibat dampak pandemi. Dalam presentasinya, ia juga memaparkan data kondisi perbankan dan perekonomian di Kalbar, Nasional, dan Global.

Meskipun pertumbuhan kredit pebankan di Kalbar mengalami perlambatan, pertumbuhan tersebut masih tergolong aman karena datanya naik turun. Bank Indonesia Wilayah Kalbar juga memprediksikan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Kalbar, angka pertumbuh ekonomi tersebut dapat tumbuh sekitar 1,7-2% dan inflasinya 3-1%.

Untuk mengatasi perlambatan dan mendorong pertumbuhan sektor ekonomi, Bank Indonesia bekerja sama dengan Otoritas Jaksa Keuangan dan Pemerintah Indonesia dalam koordinasi dan realisasi perekonomian disektor riil. Sektor tersebut mencakup permintaan untuk konsumsi, investasi, ekspor dan impor; pengeluaran untuk produksi dan investasi disektor-sektor ekonomi; hingga penciptaan lapangan pekerjaan.

Disamping itu, Doktor Ramadhania menyebutkan bahwa dampak dari COVID-19 juga menimbulkan perilaku masyarakat yang rasional dan irasional dalam menyikapinya.

"Ada 2 perilaku sebenarnya yang kemudian disikapi oleh masyarakat, yaitu perilaku yang rasional dan irasional"

Menurutnya, perilaku rasional merupakan perilaku masyarakat yang menerima dampaknya dari sisi positif dan irasionalnya adalah kebalikannya.

"Secara rasional; kita hidup mererapkan protokol kesehatan, bekerja dari rumah dan lain sebagainya. Irasionalnya, masyarakat menumpuk barang-barang secara berlebihan, pola perilaku masyarakat untuk konsumsi makanan pokok, dan kecemasan yang berlebihannya" tambah Ramadhania. 

Dampak dari pandemi tersebut juga membuat daya beli dan konsumsi masyarakat menurun, dunia usaha lesu, dan sektor keuangan menurun. Ramadhania mengungkapkan bahwa dampak tersebut membuat kondisi perekonomian daerah dan nasional terpuruk. Namun masalah tersebut bukan masalah besar jika masyarakat indonesia menyikapi dampaknya  secara positif.

Kebijakan yang sudah diterapkan pemerintah dalam menghadapi dampak Pandemi COVID-19 ini diantaranya adalah memberlakukan Social dan Physical Distancing hingga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), juga akan segera menerapkan new normal untuk mendorong pertumbuhan usaha dan ekonomi.

Diakhir sesi, moderator menyampaikan harapannya; ia berharap COVID-19 segera selesai agar dapat kembali ke kehidupan normal sebelumnya dan perekonomian segera pulih.

Peserta yang mengikuti webinar akan mendapatkan sertifikat yang nantinya dikirim ke email peserta oleh panitia.

Share :

Kategori Berita: Agenda