Disable Preloader

Detail Berita

Pontianak – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universtas Tanjungpura sosialisasikan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO) dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di ruangan Senat Fmipa Untan, Rabu (19/06/2019).

RISPRO merupakan satu dari antara program pendanaan riset dari LPDP yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan daya saing bangsa melalui komersialisasi produk/teknologi atau implementasi kebijakan/tata kelola atau publikasi.

Pemateri yang menyampaikan sosialisasi ini adalah Prof. Dr. H. Thamrin Usman, DEA, Rektor Untan periode 2011-2019. Prof Thamrin menjelaskan bahwa Rispro merupakan suatu riset yang inovatif, strategic dan produktif. Sumber dana Rispro ini berasal dari dana LPDP. Menurutnya, Rispro ini adalah riset interdisipliner yang bermitra dengan pihak-pihak terkait untuk proses komersialisasi, karena level risetnya sudah sampai pada level prototipe dan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) harus pada TKT 5, tidak seperti riset-riset Dipa dan Dikti yang hanya sampai pada TKT 3.

Rektor Untan 2 periode ini berpesan kepada Bapak dan Ibu dosen yang hadir agar mereka tidak boleh takut dengan riset dan menghindar dari riset karena ini merupakan tugas pokoknya sebagai dosen.

“Bapak Ibu dosen, karena riset ini adalah bagian dari salah satu Tri Dharma perguruan tinggi dan sudah menjadi kewajiban, tugas pokok dan fungsi kita sebagai dosen, kita itu tidak boleh takut dengan riset atau menghindar darinya, tetapi riset kita inii harus berujung, yaitu hilirisasi" ujar Beliau.

“Nah oleh sebab itu, buatlah strategi dalam pemanfaatan dana-dana riset yang tersedia, misakala sebelum masuk ke dana riset Rispro ini, maka ada baiknya kita gunakan dana-dana riset lainnya, seperti dari Dikti, dari Dipa Mipa. Sehingga dengan demikan nanti roadmapnya itu jelas. Misalnya, tahun pertama saya isolisasi karena menggunakan dana Dipa, tahun kedua saya sudah identifiksasi struktur dan uji biositas menggunaakan dana Dikti. Nah, saat kita ingin mengkomerlsialisasikannya barulah kita gunakan dana Rispro ini” tambahnya.

Ia juga berharap agar mereka yang ingin sampai ke Dana Rispro ini bisa menyusun strategi dari sekarang, menyiapkan roadmap riset yang interdisipliner, masing-masing harus bersinergis dan saling menutupi.

Satu diantara peserta, Nelly Wahyuni berkesan bahwa kegiatan sosialisasinya bagus dan sangat bermanfaat. Menurutnya, sosialisasi tersebut menginspirasi dia dan dosen-dosen yang lainnya.

“Kegiatannya bagus dan sangat bermanfaat, yang pertama itu jadi memberikan inspirasi kepada dosen bahwa setiap dosen harus mempunyai roadmap penelitian yang harus ke hilir” ujarnya.

Menurut Nelly, Rispro memberikan gambaran bahwa Mipa yang image risetnya dasar juga bisa melakukan riset yang tidak hanya bermain di hulu saja, tetapi juga bisa di hilir.

“Mipa kan image risetnya itu dasar, dengan adanya Rispro ini Mipa juga bisa bermain di hilir. Syaratnya kita harus bisa memetakan diri, roadmap risetnya harus jelas dan bisa saling berkolaborasi. Misalnya, dengan teknik kalau risetnya keteknikkan, bisa dengan kedokteran atau farmasi kalau arahnya ke obat-obatan, dan juga bisa dengan pertanian kalau risetnya untuk pertanian atau pangan” tambahnya.

Dosen Jurusan Kimia yang memiliki fokus studi Kimia Anorganik ini berharap agar kedepannya juga bisa mengajukan proposal dana Rispro ini, walaupun tidak dalam waktu dekat ini. Ia juga berharap, kedepannya Fakultas Mipa juga bisa memfasilitasi dan menjembatani riset-riset dosen dengan kebutuhan industri yang ada di Kalimantan Barat, karena salah satu kendala hilirisasi riset yang ada di Mipa hingga saat ini adalah masalah mitranya, untuk sampai ke Rispro sendiri risetnya harus sampai pada TKT (Tingkat Kesiapterapan Teknologi) 5.

“Saya menunggu, tapi tidak dalam waktu dekat ini. Kemarin ada rencana untuk mengajukan tetapi belum bisa karena masih menunggu riset inovasi yang ada di Untan. Saya melihat bahwa riset-riset yang ada di Fmipa saat ini hanya sampai TKT 3 saja. Saya berharap bahwa ada yang bisa dimainkan oleh Fakultas untuk bisa menjembatani kesenjangan antara TKT 4 sampai 5, karena untuk sampai ke Rispro harus TKT 5. Untuk itu, saya juga berharap ada suatu fasilitas dari fakultas yang bisa menjembatani riset-riset dosen dengan kebutuhan industri di Kalbar. Saya mimpinya itu, tidak terlalu muluk-muluk” tegas Nelly.

Acara sosialisasi ini diakhiri dengan sambutan penutupan dari Pak Dekan dan ramah tamah sembari menikmati makanan ringan.

“Alhamdulillah, inilah sosialisasi untuk kita dari Prof Thamrin terkait dengan dana LPDP, semoga menjadi inspirasi untuk kita semuanya, berkolaborasi setiap bidang” ucap beliau.

Dalam sambutannya, Dekan Fmipa Untan juga menyampaikan terimakasih kepada perwakilan dari Fakultas Teknik yang juga hadir.

“Terimakasih Bu Eva sudah hadir, Mipa dengan Teknik mesti berkolaborasi, tidak akan bisa menghilirisasi kalau tidak ada Teknik, karena Mipa ini hanya lumbungnya saja dan yang akan menggerakkannya sampai produksi itu Teknik” ucapnya.

“Alhamdulillah kita sudah menyelesaikan sosialisasi dana LPDP ini, kemudian kita cukupkan, ada sedikit makanan ringan yang bisa kita cicipi bersama. Wabilahi Taufiq wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh” tutup Beliau.

Share :

Kategori Berita: Agenda